Senin, 31 Maret 2014

Waspada Insomnia Bisa Membunuh

Mungkin disini ada yang sering insomnia (susah tidur)? Nah jangan sering- sering kena insom loh ya, kalau sering insom lama- lama bisa membunuh. Mau tau lebih lanjut, baca artikelnya semoga bermanfaat guys :D \m/

Menurut Jim Home, peneliti masalah tidur di University of Loughborough, salah satu kemungkinannya adalah hubungan yang dekat antara kekurangan tidur dan meningkatnya kadar hormon stres cortisol.

Apakah kekurangan tidur menyebabkan stres atau stres menyebabkan kekurangan tidur, tidaklah jelas.

Yang pasti, terlalu banyak hormon cortisol diketahui memberi kontribusi kepada banyak masalah kesehatan. Pada kasus yang ekstrim, kekurangan tidur dapat membunuh dalam waktu yang singkat.

Tikus-tikus laboratorium yang dipaksa untuk tidak tidur dengan cepat kehilangan kekuatan badannya dan mati sekitar sepuluh hari kemudian akibat luka-luka yang tidak sembuh, rata-rata satu hari lebih cepat daripada secara paksa membunuh mereka dengan membiarkannya kelaparan.

Meski tidak ada catatan mengenai manusia yang dipaksa untuk tidak tidur sampai mengakitbatkan kematian, sebuah penyakit turunan yang mengerikan bernama Fatal Familial Insomnia (FFI atau kira-kira berarti insomnia fatal keluarga) kemungkinan bisa berperan.

Manusia yang mengidap FFI menderita kerusakan otak sedikit demi sedikit yang merampas kemampuannya untuk tidur (meski setelah diberikan obat tidur kuat). Mereka kehilangan berat badan, jatuh koma, dan tewas dalam 18 bulan sejak tanda-tanda pertamanya terdeteksi.


Perbedaan Antara SLR dan DSLR

SLR dan DSLR, pasti udah pernah denger kata itu kan, atau mungkin malah udah ada yang punya? :D wk yaudah gak papa yang belum punya tetep stay cool yaw 8) gue aja kagak punya ._.
Nah mungkin disini kalian belum tau apa sih perbedaannya SLR dan DSLR? apa gak ada perbedaannya?? :o. Penasaran?? yuk simak yaw artikelnya :D \m/

SLR dan DSLR sering digunakan untuk sesi pemotretan yang berbeda meskipun sebenarnya fungsi utama keduanya sama, yaitu untuk menghasilkan gambar objek yang terang dan tajam.
 


Kamera DSLR
             
Kamera ini sudah cukup modern dan memiliki mechanical mirror system dan pentraprisma untuk memfokuskan cahaya yang datang ke optical viewfinder. Nah, cara kerja kamera dslr sangat modern yaitu menggunakan teknik digital. Kamera jenis ini sudah tidak perlu gulungan film hitam sepertu dulu lagi. Hasil jepretan langsung disimpan di memori card yang bentuknya segiempat kecil namun mampu menyimpan banyak data.
             
DSLR adalah singkatan dari Digital Single Lens Reflex. Bila kita hendak memotret objek menggunakan kamera tersebut, maka kita harus melihat tempat memusatkan titik focus agar gambar yang dihasilkan pas. Memang kamera memiliki film yang bisa dilihat saat pemotretan, namun hasilnya kurang sesuai.
             
Kamera dslr bekerja otomatis menyimpas gambar di dalam memori card. Anda tidak perlu khawatir mengenai hasil karena hasil jepretan langsung muncul di layar kamera. Tinggal memberikan nilai pada hasil. Bila bagus disimpan, bila ternyata kurang memuaskan bisa dihapus dan mengambil gambar lagi. Mudah sekali bukan?
             
Sayangnya kamera dslr memerlukan perangkat lain apabila pengguna ingin memproses foto lebih lanjut. Misalnya pengguna ingin punya gambar cetak atau di print, maka memori card tadi dimasukkan ke laptop yang memiliki software tertentu seperti photoshop, picasa, adobe, dan lain-lain. Nah, bila sudah ada perangkat dan dibuka, maka gambar bisa dilihat di computer atau laptop dan diedit. Kekurangan gambar dapat dibenahi sebelum dicetak. Bahkan, background dari gambar yang telah diambil bisa diganti.
             
Dari segi materi kamera ini lebih menguntungkan dan praktis. Dari segi kualitas gambar juga tidak kalah dari kamera slr. Hanya saja pengguna harus memiliki perangkat lunak pendukungnya untuk berbagai keperluan.

Kamera SLR
            
 SLR sendiri kependekan dari single lens reflex atau memakai lensa tunggal. Artinya, cahaya dibawa oleh satu lensa ke dua tempat yaitu focal plane dan view finder. Dengan system tersebut maka gambar yang dihasilkan di layar dan sebenarnya sama persis. Jadi, fotografer dapat memastikan pengambilan gambarnya sudah pas.
             

Bila seorang fotografer telah memotret objek, maka hasilnya disimpan dalam gulungan film 35 MM karena kamera ini hanya memiliki system elektronik yang sederhana. Dari gulungan film tersebut dapat langsung di cuci cetak menjadi foto cantik di selembar kertas. Sayangnya, pemilik tidak dapat mengedit foto sebelum dicetak. Kelemahan system ini pemilik tidak dapat mengutak-atik (mengedit) sesuai dengan keinginan atau bila terjadi kesalahan tidak bisa diulangi lagi.

Kelas dan Kode Kamera SLR/ DSLR


Kamera DSLR memiliki kelas-kelas yang disesuaikan dengan penggunaan kamera tersebut. Biasanya ada 4 kelas, yaitu kelas profesional, kelas semi-profesional, kelas hobi, dan kelas entry level . Perbedaan kelas-kelas ini tentu berpengaruh pada spesifikasi, fitur, hingga bahan-bahan pembuatnya.

1. Kelas profesional biasanya dipakai oleh para wartawan foto dan orang yang memang berprofesi sebagai fotografer profesional.
2. Kelas semi-pro digunakan oleh mereka yang mencari uang dari foto namun belum seekstrim para profesional.
3. Kelas hobi dipakai oleh mereka yang memang memotret hanya sebatas hobi untuk melepas penat.
4. Kelas entry level diperuntukkan oleh orang yang baru saja mengenal kamera DSLR.

Lalu, apa hubungannya dengan kode kamera? Ada! Kode-kode ini menunjukkan kelas dari kamera itu apakah profesional, hobi, entry level, dan sebagainya. Misalnya kamera Nikon D70 dibanding dengan Nikon D700, atau Canon EOS 400D dengan Canon EOS 40D.

Kelas-kelas pada kamera ini bisa dilihat dari jumlah digit pada serinya. Misal seri Nikon D70 itu 2 digit, Nikon D700 itu 3 digit. Antara Nikon dan Canon, walau ada sedikit perbedaan rumus, namun intinya sama, makin kecil jumlah digitnya, makin tinggi kelasnya.

Pada kamera Nikon, pembagian kelasnya adalah seperti ini:
Quote:
* Profesional: 1 digit. Contoh: D1, D1x, D1h, D2x, D2h, D3, dan D3x.
* Semi-Pro: 3 digit. Contoh: D100, D200, D300 dan D700.
* Hobi: 2 digit di atas angka 70. Contoh: D70, D70s, D80 dan D90.
* Entry Level: 4 digit dan 2 digit di bawah 70. Contoh: D3000, D5000, D40, D40x, D50 dan D60.

Makin besar angkanya, kelasnya makin tinggi. Misalnya, D90 itu kelasnya lebih tinggi daripada D70.
Quote:Pada kamera Canon, pembagiannya agak berbeda dengan Nikon, yaitu:

* Profesional: 1 digit. Contoh: 4D, 5D, 7D, dan 1D.
* Semi-Pro: 2 digit. Contoh: 30D, 40D, dan 50D.
* Hobi: 3 digit. Contoh: 300D, 350D, 400D, dan 450D.
* Entry Level: 4 digit. Contoh: 1000D.

Untuk Canon, kelas hobi dan entry level beda-beda tipis. Kemunculan 4 digit ini sebenernya varian baru dari Canon. Angka besar juga menunjukkan kelasnya lebih tinggi, misal 450D lebih tinggi kelasnya daripada 350D. Namun pengecualian untuk EOS 1D, karena EOS ini yang paling tinggi kelasnya.
Perbedaan kelas ini tentu berimbas dengan fitur dan ketahanan kamera. Kamera kelas profesional memiliki ketahanan yang kuat dan fitur-fitur yang lengkap. Kamera entry level memiliki ketahanan yang tidak seekstrim kelas profesional dan fitur-fiturnya tidak selengkap pada kamera profesional. Harganya pun jadi beda jauh juga.

Sejarah April MOP

Mungkin disini ada yang belum tau tentang April MOP? Apasih April MOP, aku aja baru denger.. Nah ini aku dapet artikelnya dari Facebook. Monggo dibaca, semoga bermanfaat :)

April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan.

Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.

Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April’s Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.


April Mop, dikenal dengan April Fools' Day dalam bahasa Inggris, diperingati setiap tanggal 1 April setiap tahun. Pada hari itu, orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Hari ini ditandai dengan tipu-menipu dan lelucon lainnya terhadap keluarga, musuh, teman bahkan tetangga dengan tujuan mempermalukan orang-orang yang mudah ditipu.